VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Athaya Novita Andryanto  Putri; Ahmad Sholikhin  Ruslie

doi:10.53363/bureau.v3i2.257

Authors

Athaya Novita Andryanto Putri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Ahmad Sholikhin Ruslie Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.53363/bureau.v3i2.257

Keywords:

Domestic Violence , Evidence, Viaum Et Repertum, Kekerasan Rumah Tangga , Alat Bukti

Abstract

In realizing an orderly rule of law state to achieve the goals of the Republic of Indonesia, it is not uncommon to find very diverse problems in social life, even though everything has been regulated in each law, but it is not uncommon for crimes to exist in our country. One of them is crime in the form of domestic violence, which cases are very common nowadays. In the process of settling criminal cases, law enforcement officials have the obligation to collect evidence in accordance with the criminal cases they are handling. In accordance with Article 183 of the Criminal Procedure Code that a judge can impose a sentence on someone if there are at least two valid pieces of evidence against him. As for legal evidence, it has been determined and regulated in Law no. 8 of 1981 concerning the Criminal Procedure Code (KUHAP) in article 184 paragraph (1). One of them is Visum Et Repertum which has a role for the benefit of the judiciary, meaning that Visum Et Repertum is very helpful to the police in solving and disclosing all the causes and effects of a crime so that the perpetrators of these crimes can be held accountable for their actions in accordance with applicable law.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afandi, D. (2009). Visum et Repertum pada Korban Hidup. Jurnal Ilmu Kedokteran, 3(2), 79–84.

Arsyadi. (2014). Fungsi dan Kedudukan Visum et Repertum dalam Perkara Pidana. Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion, 2(2), 56–65.

Asnawi, H. S. (2011). HAM dalam Ruang Domestik. Al-Mawarid, 11(2), 195– 210.

Cahyani, N. P. M., Sujana, I. N., & Widiantara, I. M. M. (2021). Visum et Repertum sebagai Alat Bukti dalam Tindak Pidana Penganiayaan. Jurnal Analogi Hukum, 3(1), 122–128. https://doi.org/10.22225/ah.3.1.2021.122-128

Harahap, M. Y. (2006). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP. Ghalia Indonesia.

Hiariej, E. O. . (2012). Teori & Hukum Pembuktian. Erlangga.

Imron, D. (2017). Hukum Pembuktian. In Jurnal Hukum & Pembangunan (Vol.

, Issue 6). https://www.mendeley.com/catalogue/63f3e7de-995c-3eda- b6af- edfdb1e480ed/?utm_source=desktop&utm_medium=1.19.8&utm_campaign

=open_catalog&userDocumentId=%7Bc35be639-9b37-4493-a96e- 8c0ade7a02e4%7D

Nisa, Y. K., & Krisnan, J. (2015). Kekuatan Visum et Repertum sebagai Alat Bukti dalam Mengungkap Terjadinya Tindak Pidana. Varia Justicia, 11(1), 185–199.

Priyanto, H. (2019). Pembuatan Visum et Repertum oleh Dokter sebagai Upaya Mengungkap Perkara di Dalam Proses Peradilan. Jurnal Idea Hukum, 5(1), 1316–1331. https://doi.org/10.20884/1.jih.2019.5.1.107

Saraswati, R. (2009). Perempuan dan Penyelesaian Kekerasan dalam Rumah Tangga. PT. Citra Aditya Bakti.

Shara, D. W., Amelia, N. R., & Manalu, B. R. (2019). Peranan Visum et Repertum dalam Proses Pembuktian Perkara Pidana Penganiayaan Biasa yang Mengakibatkan Kematian (Putusan Nomor: 3490/Pid.B/2015/Pn.Mdn). Jurnal Mercatoria, 12(1), 1–13. https://doi.org/10.31289/mercatoria.v12i1.2353

Sihombing, J. M. (2005). Kekerasan terhadap Masyarakat Marginal. Narasi.

Soeparmono. (2016). Keterangan Ahli & Visum Et Repertum dalam Aspek Hukum Acara Pidana. Mandar Maju.

Subhan Karim Amrullah, G. D. (2021). Peranan Visum Et Repertum Pada Tahap Penyidikan Dalam Mengungkap Tindak Pidana Perkosaan. Pro Lex, 1(1), 1– 16.

Syamsuddin, R. (2011). Peranan Visum et Repertum di Pengadilan. Al-Risalah, 11(1), 190–205.

Tarigan, I. N. (2019). Visum et Repertum dalam Proses Pembuktian Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Lex Crimen, 8(11), 39–46.

Taufik, M. M., Bukamo, W., & Azri, S. (2013). Hukum Perlindungan Anak dan Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Rinek Cipta.

Trisnadi, S. (2013). Ruang Lingkup Visum et Repertum sebagai Alat Bukti pada Peristiwa Pidana yang Mengenai Tubuh Manusia di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Sains Medika, 5(2), 121–127. http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/download/353/292

Ughude, S. S. A. (2016). Kekuatan Alat Bukti Keterangan Saksi Korban Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Lex et Societatis, 4(5), 33–42. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26849997%0Ahttp://doi.wiley.com/10

.1111/jne.12374