ANALISIS HUKUM TEHADAP PENGARUH KEBIJAKAN TATA RUANG TERHADAP PENGELOLAHAN LINGKUNGAN BERBASIS AMDAL

Authors

  • Fatimah Hs Universitas Negeri Manado
  • Pinkan Jonike Kurenteng Universitas Negeri Manado
  • Injil Yesika Krisia Pangemanan Universitas Negeri Manado
  • Andini Dewi Thomas Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.53363/bureau.v5i3.802

Keywords:

spatial planning policy; environmental impact assessment; RTRW and RDTR; environmental institutions; One Map Policy.

Abstract

Spatial planning policy plays a fundamental role in directing sustainable development and ensuring balance between land use and environmental protection. This study aims to analyze the influence of spatial planning policy on the effectiveness of environmental management based on Environmental Impact Assessment (EIA), focusing on the integration between Regional Spatial Plans (RTRW), Detailed Spatial Plans (RDTR), and EIA within Indonesia’s legal and institutional framework. The research employed a juridical-normative approach supported by contextual analysis of institutional data and environmental planning documents in North Sulawesi Province. The analysis was conducted through legal document review, normative interpretation, and policy comparison across levels of government. The results show that integration between RTRW/RDTR and EIA remains ineffective due to regulatory disharmony, weak institutional coordination, and limited spatial data availability. The functional relationship between Approval of Spatial Utilization Conformity and Environmental Approval, which should be sequential, often operates separately in practice. The analytical model indicates that spatial data readiness and institutional capacity have a direct influence on policy integration effectiveness, while cross-sectoral coordination serves as a mediating factor that strengthens inter-agency synergy. These findings emphasize the need for regulatory harmonization, institutional strengthening, and the acceleration of the One Map Policy implementation as a foundation for evidence-based decision-making. This study contributes to the understanding of adaptive and ecologically just environmental governance within Indonesia’s spatial planning system.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ansell, C., & Gash, A. (2018). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum032

Arifin, Z., & Widodo, H. (2019). Harmonisasi kebijakan penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 49(3), 421–440. https://doi.org/10.21143/jhp.vol49.no3.2043

ATR/BPN. (2023). Laporan tahunan penataan ruang nasional 2023. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Bappenas. (2021). Laporan implementasi Kebijakan Satu Peta (One Map Policy). Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Barbier, E. B., & Burgess, J. C. (2019). Sustainable development: Economics and policy. Cambridge University Press.

Dewi, R., & Pratama, D. (2022). Analisis implementasi perizinan berbasis risiko pasca Undang-Undang Cipta Kerja. Jurnal Administrasi Publik Indonesia, 7(2), 155–170.

DLH Sulawesi Utara. (2024). Laporan evaluasi dokumen AMDAL dan pengawasan lingkungan Provinsi Sulawesi Utara 2019–2023. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara.

Firman, T. (2020). Spatial planning and environmental sustainability in Indonesia: Learning from practice. Environment and Urbanization Asia, 11(1), 55–74. https://doi.org/10.1177/0975425320907340

Glasson, J., Therivel, R., & Chadwick, A. (2019). Introduction to environmental impact assessment (5th ed.). Routledge.

Hardiyanto, Y., & Yusuf, M. (2021). Keterpaduan izin ruang dan izin lingkungan dalam sistem perizinan berusaha berbasis risiko. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 8(2), 109–125. https://doi.org/10.7454/jhli.v8i2.1156

Hermawan, D. (2023). Evaluasi integrasi kebijakan ruang dan lingkungan melalui Kebijakan Satu Peta. Jurnal Tata Kelola dan Lingkungan, 5(1), 66–82.

Hidayat, M. (2022). Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan berbasis keadilan ekologis. Jurnal Ilmu Lingkungan Indonesia, 20(3), 211–226.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (2023). Laporan evaluasi efektivitas AMDAL di Indonesia tahun 2023. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2023). Statistik penataan ruang dan perizinan pemanfaatan ruang 2023. Direktorat Jenderal Tata Ruang.

Koesnadi, H. (2021). Penguatan instrumen AMDAL dalam mendukung penataan ruang berkelanjutan. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 51(4), 707–725. https://doi.org/10.21143/jhp.vol51.no4.2143

Lee, S., & Choi, J. (2019). Strategic environmental assessment and spatial planning: Lessons from East Asia. Environmental Impact Assessment Review, 76, 45–58. https://doi.org/10.1016/j.eiar.2019.02.002

Lestari, D. (2020). Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam konteks tata ruang berkelanjutan. Jurnal Planologi Indonesia, 22(2), 98–113.

Morgan, R. K. (2020). Environmental impact assessment: The state of the art. Impact Assessment and Project Appraisal, 38(2), 89–98. https://doi.org/10.1080/14615517.2019.1671559

Nugraha, S., Wahyudi, A., & Sulastri, M. (2020). Kelembagaan integrasi AMDAL dan tata ruang dalam perizinan daerah. Jurnal Hukum dan Administrasi Negara, 7(1), 35–49.

Nugroho, R., Putra, Y., & Maulana, A. (2021). Sinkronisasi tata ruang dan AMDAL sebagai instrumen pencegahan dampak lingkungan. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, 4(1), 43–57.

OECD. (2021). Environmental performance review: Policy coherence and public participation. Organisation for Economic Co-operation and Development.

Peters, B. G., & Pierre, J. (2020). Governance, politics and the state (2nd ed.). Palgrave Macmillan.

Purnomo, H. (2020). Tata kelola ruang dan problem implementasi kebijakan lingkungan di daerah. Jurnal Kebijakan Publik Indonesia, 10(3), 201–219.

Rahmawati, N., & Santosa, M. (2022). Integrasi kebijakan tata ruang dan lingkungan dalam perencanaan pembangunan daerah. Jurnal Hukum dan Pembangunan Ekonomi, 5(2), 121–140.

Sachs, J. D. (2015). The age of sustainable development. Columbia University Press.

Santoso, D. (2020). Evaluasi efektivitas instrumen AMDAL dalam sistem perizinan lingkungan. Jurnal Hukum Lingkungan dan Kebijakan Publik, 9(1), 33–49.

Setyowati, E., Rahardjo, B., & Hapsari, R. (2022). Implementasi Kebijakan Satu Peta untuk integrasi data tata ruang daerah. Jurnal Geospasial Indonesia, 11(2), 75–91.

Soekanto, S., & Mamudji, S. (2020). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat (15th ed.). RajaGrafindo Persada.

Supriatna, A. (2021). Peran RTRW dan RDTR dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Planologi dan Kebijakan Publik, 14(1), 22–38.

Tobing, R., & Rorimpandey, V. (2023). Konflik ruang dan pengelolaan lingkungan di wilayah pesisir Sulawesi Utara. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Lingkungan, 8(1), 59–74.

UNDP. (2023). Transparency and environmental governance in Southeast Asia. United Nations Development Programme.

United Nations. (2022). Sustainable development goals report 2022. United Nations Publications.

World Bank. (2022). Indonesia: Strengthening spatial governance for sustainable growth. World Bank Group.

Downloads

Published

2025-10-10

How to Cite

Hs, F., Kurenteng, P. J., Pangemanan, I. Y. K., & Thomas, A. D. (2025). ANALISIS HUKUM TEHADAP PENGARUH KEBIJAKAN TATA RUANG TERHADAP PENGELOLAHAN LINGKUNGAN BERBASIS AMDAL. Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance, 5(3), 3137–3157. https://doi.org/10.53363/bureau.v5i3.802