PROSES PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Gaudensia  Mariana; Dipo  Wahyoeno

doi:10.53363/bureau.v3i1.209

Authors

Gaudensia Mariana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dipo Wahyoeno Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.53363/bureau.v3i1.209

Keywords:

Hubungan Industrial, Perselisihan Hubungan Industrial, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, Industrial Relations Disputes, Process of Resolving Industrial Relations, Article 2 of Law No.2 of 2004

Abstract

This research is a normative type of research using various existing legal approaches. This research focuses on the formulation of the problem, As an Industrial Relations Dispute Procedure is based on Law No. 2 of 2004 on Industrial Relations Dispute Efforts. According to Law Number 2 of 2004 concerning Settlement of Industrial Relations Disputes, differences of opinion cause conflicts between employers and workers or a combination of employers and workers/employees or trade unions/trade unions. Article 2 of Law No.2 of 2004 states that the types of labor disputes are litigation, disputes of interest, disputes over the termination of employment, and union/union disputes in only one company. From the results of this study, it is known that three methods that can be applied to resolve industrial relations disputes are bipartite, tripartite, and arbitration

Downloads

Download data is not yet available.

References

S. dkk Lestari, “PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI UPAYA ARBITRASE,” vol. 2, no. 11, pp. 3731–3736, 2022.

M. Mustakim, “Kajian Hukum Peniadaan Peninjauan Kembali Dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,” ADHAPER J. Huk. Acara Perdata, vol. 8, no. 1, p. 127, 2022, doi: 10.36913/jhaper.v8i1.174.

G. Utomo, “ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP UPAYA HUKUM PENINJAUAN KEMBALI PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL,” vol. 4, no. 5, 2019.

A. Musa, EKSISTENSI SERIKAT BURUH TERHADAP PENYELESAIAN PERSELISIHAN ANGGOTA DI TINJAU BERDASARKAN PASAL 87 UNDANG-UNDANG NOMOR 02 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL, vol. 5, no. 3. 2020.

F. A. Dermawan and B. Sarnawa, “Peran Dinas Tenaga Kerja dalam Proes Mediasi Penyelesaian Permasalahan Hubungan Industrial,” Media Law Sharia, vol. 2, no. 3, pp. 272–287, 2021, doi: 10.18196/mls.v2i3.12076.

S. dan R. Laia, “Peranan Mediator dalam Proses Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Studi Kasus Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara),” vol. 4, no. 2, pp. 106–114, 2019, [Online]. Available: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/11512.

T. Saputri, “KEPASTIAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN PUTUSAN PERKARA (PHI) PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI PEKANBARU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL,” no. 2, 2022.

Suparyanto dan Rosad (2015, “PEMBERLAKUAN KETENTUAN PIDANA DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN,” Suparyanto dan Rosad (2015, vol. 5, no. 3, pp. 248–253, 2020.

M. R. Fadlan and Rini Irianti Sundary, “Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Dihubungkan dengan UU No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,” Bandung Conf. Ser. Law Stud., vol. 2, no. 2, pp. 1140–1148, 2022, doi: 10.29313/bcsls.v2i2.2590.

R. Silalahi, “Peranan Mediator Ketenagakerjaan Dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Di Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Berdasarkan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 (Kasus Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Di PT.Kreasi San Ginesio dan PT.,” vol. 6, pp. 122–137, 2020.

P. Piter, “UPAYA HUKUM DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004,” Piter, Paulus, vol. 63, no. 2, pp. 1–3, 2018, [Online]. Available: http://forschungsunion.de/pdf/industrie_4_0_umsetzungsempfehlungen.pdf%0Ahttps://www.dfki.de/fileadmin/user_upload/import/9744_171012-KI-Gipfelpapier-online.pdf%0Ahttps://www.bitkom.org/ sites/default/files/ pdf/Presse/Anhaenge-an-PIs/ 2018/180607 -Bitkom.

H. P. RIKO, “Independensi Hakim Ad Hoc Di Lingkungan PeradilanHubungan Industrial(Analisis Pasal 63 Dan 67 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial),” pp. 1–94, 2016.

Mangaraja Manurung, “Menyelesaikan Perselisihan Hubungan Ibdystrial Melalui Perundingan Bipartit,” Pionir LPPM Univ. Asahan, vol. 20, no. 3–2, pp. 1–6, 2018.

U. Charda, “Model of Industrial Relations Disputes Settlement in Employment Law After Birth of Law Number 2 of 2004,” J. Wawasan Yuridika, vol. 1, no. 1, pp. 1–23, 2017, [Online]. Available: http://ejournal.sthb.ac.id/index.php/wawasanyuridika.

H. Kasra, “Kritik Terhadap Sistem Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Di Indonesia?: Studi Uu No 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Perspektif Teori Sistem Hukum,” Sol Justicia, vol. 5, no. 1, pp. 97–112, 2022, doi: 10.54816/sj.v5i1.484.

Bimrew Sendekie Belay, “PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI MEDIASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL,” ????, no. 8.5.2017, pp. 2003–2005, 2022.

I. B. Santoso, “Alternatif Penyelesaian Sengketa Wajib Dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,” J. Huk. Jatiswara, vol. 3, no. 5, pp. 116–126, 2019, [Online]. Available: https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/selisik/article/view/660.

Ahmad Zairudin. (2022). REKONTRUKSI PENYELESAIAN SENGKETA HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN.