PEMBERIAN REMISI BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI

Alfiana Dwi Putri  Maesty; Hari  Soeskandi

doi:10.53363/bureau.v2i1.142

Authors

Alfiana Dwi Putri Maesty Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Hari Soeskandi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.53363/bureau.v2i1.142

Keywords:

Indonesian Correctional System, Corruptors, Criminal Convictions, System Pemasyarakatan Indonesia, Koruptor, Vonis Pidana

Abstract

The Corruptionf Eradicationf Law specificallyf regulatesf its ownf proceduralf law forf law enforcement fperpetrators of criminal cts of fcorruption. Broadly, the fhandling of fcorruption is distinguished from thef handling of other special crimes. This ftype fof fresearch is ffnormative legalf research, namely research conducted by reviewing legal materials obtained through library research. In normative research, the written law is studied from several spects such s philosophical theory, fcomparison, fstructure or composition, fconsistency, fgeneral explanationf nd explanation of each rticle, formality, nd binding power of law nd the language used is legal language. In the end, the criminal verdicts handed down by judges on corruption convicts will not be right on target, because the deterrent effect fthat fwas intendedf to be given to the corruption convicts to carry out self-improvement has not been chieved, because the convict can continue to experience reduction in his prison term nd the purpose of the sentence is not chieved. This lso pplies to prospective corruptors who see that remission will be tool to get out of prison easily so that the element of punishment, which is useful for scaring someone from committing crime will be reduced nd in the end it is feared that the increase in corruption will be difficult to contain. . In ddition, the Indonesian Correctional System ctually means fostering prisoners who have integrity with the community nd lead to the integrity of life nd livelihood. Correctional s process of moving by stimulating the emergence nd development of self-propelling djustment towards personal development through its own ssociations djusting to the integrity of life nd livelihood. Reducing the period of detention which will reduce the effect lso reduces the important essence of the penitentiary system, namely the period of detention is period of development, given the characteristics of this extraordinary crime of corruption

Downloads

Download data is not yet available.

References

fAli, A. (2008). Menguak Tabir Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia.

fAndrisman, T. (2009). Asas-Asas dan Aturan Umum Hukum Pidana Indonesia. Bandar fLampung: Universitas Bandar Lampung.

fApeldoorn, V. (2004). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Pradnya Paramita.

fArief, B. N. (1996). Masalah Perlindungan Hukum Bagi Anak. Bandung: Fakultas Hukum fUniversitas Padjajaran.

fArief, B. N. (2005). Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan Hukum dan Pengembangan Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti.

fArief, B. N. (2010). Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan. Jakarta: Kencana Prenada Group.

fAriman, H. M. R. (2015). Hukum Pidana. Malang: Setara Press.

fArsyad, J. H. (2017). Korupsi dalam Perspektif HAN (Hukum Administrasi Negara). Jakarta: Sinar Grafika.

fAsmarawati, T. (2015). Pidana dan Pemidanaan Dalam Sistem Hukum di Indonesia. Yogyakarta: Deepublish Publisher.

fChazawi, A. (2003). Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia. Malang: Bayu Media.

fChazawi, A. (2014). Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

fDahlan, M. Y. A.-B. (2003). Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual. Surabaya: Target Press.

f (1999). Law in Moral Domain. New Haven: Yale University Press.

fEffendi, E. (2014). Hukum Pidana Indonesia: Suatu Pengantar. Jakarta: Refika Adita Utama.

fFriedman, L. M. (1990). Teori dan Filsafat Hukum: Telaah Kritis Atas Teori Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

fGunakaya, A. W. (1988). Sejarah dan Kosepsi Pemasyarakatan. Bandung: Armico.

fHamzah. (1982). Pidana Mati di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

fHamzah, A. (2005). Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

fHamzah, A. (2008a). Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta.

fHamzah, A. (2008b). Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: Sinar Grafika.

fHartanti, E. (2007). Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika.

fHuda, A. F. S. (2006). NU Melawan Korupsi: Kajian Tafsir dan Fiqih. Jakarta: Nadlatul Ulama.

fHumas FH UI. (2021). Vonis Pinangki Drakor Bergenre Komedi Oleh Heru Susetyo, SH., LL.M., M.Si., Ph.D.

fKaligis, O. C. (2006). Pengawasan Terhadap Jaksa Selaku Penyidik Tindak Pidana Khusus Dalam Pemberantasan Korupsi. Bandung: Alumni.

fKartono, K. (2003). Patologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

fListianingsih, C. D. R. D. M. (2016). Pendidikan Anti Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika.

fM.W., K. (2001). Tegaknya Supremasi Hukum. Bandung: Remaja Rosda Karya.

fMarpaung, L. (2006). Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Grafika.

fMarzuki, P. M. (2021). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

fMas, M. (2014). Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Bogor: Ghalia Indonesia.

fMasriani, Y. T. (2004). Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

fMoeljatno. (2008). Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta.

fMulyadi, L. (2007). Tindak Pidana Korupsi di Indonesia (Normatif, Teoritis, Praktik, dan Masalahnya). Bandung: Alumni.

fNasir, R. (2006). Dialektika Islam Dengan Problem Kontemporer. Surabaya: IAIN Press & LKiS.

fNitibaskara, R. R. (2007). Tegakkan Hukum Gunakan Hukum. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

fNurdjana, I. (2009). Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupsi. Yogyakarta: Total Media.

fPriyanto, D. (2009). Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia. Bandung: Rafika Aditama.

fRahardjo, S. (2009). Masalah Penegakan Hukum Tinjauan Sosiologis. Bandung: Sinar Baru.

fRifai, E. (2014). Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi. Bandar Lampung: Justice Publisher.

fSetiady, T. (2010). Hukum Penitensier. Jakarta: Alfabeta.

fSianturi, S. R. (1998). Asas-Asas Hukum Pidana dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Alumni Ahaem Pthaem.

fSimamora, A. S. J. R. (2004). Sosiologi Hukum. Jakarta: Rineka Cipta.

fSoekandi, A. D. P. M. H. (2022). Pemberian Remisi Bagi Narapidana Pelaku Tindak Pidana Korupsi. Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance, 2(3). https://doi.org/10.32503/mizan.v8i1.494

fOcemadril. (2011). Remisi Untuk Koruptor? Retrieved June 1, 2022, from Ocemadril Wordpress website: https://ocemadril.wordpress.com/2011/09/15/remisi-untuk-koruptor/

fPembatalan PP Pengetatan Remisi: Berkah Bagi Koruptor. (2021). Retrieved November 2, 2022, ffrom Indonesia Corruption Watch website: https://antikorupsi.org/id/article/pembatalan-fpp-pengetatan-remisi-berkah-bagi-koruptor

fSusetyo, H. (2022). Vonis Pinangki Drakor Bergenre Komedi. Retrieved November 10, 2022, ffrom Fakultas Hukum Universitas Indonesia website: https://law.ui.ac.id/vonis-pinangki-fdrakor-bergenre-komedi-oleh-heru-susetyo-sh-ll-m-m-si-ph-d/